• When we can see the Perfection in All. We can feel the Unity in All. A sign we are close to our true original home.
  • When we see imperfection in every direction, we are separated, lost far from our Origin.
  • Remember our original thought, being separated is part of the plan. Nothing is deviated from the Grand Plan, everything is perfect the way they are.
  • Imperfections are only an illusion, to enable us to learn the opposite meaning of infinity. To understand more of the Source, the Infinite Creator.

How do we define whether we are in the Unity or Separation state? To describe the Separation State is easy. Whenever we feel more or less compare to others, we are in separation.

  • When we feel less than others, we feel sad. We feel INFERIOR.
  • When we feel more than others, we feel happy. We feel SUPERIOR.
  • In other words, we are always in DUALITY. This Duality State makes us grow (and indeed it will make us move forward, although always in pain, suffering and the opposite feelings in circles).

"The Grand Plan" the way I understand is that we are here to understand the opposite meaning of infinity in order to go beyond infinity. Our true home is the infinite reality (7th Density). The more we understand the finite realities, the more we understand and appreciate the infinity realm. An opening to understand what is beyond infinity and return to the Source. The saying the more we understand ourselves (limited being), the more we understand God (the Source, the infinite Creator, beyond any concept). If we understand the concept of COLD, we will understand more the concept of HOT or vice versa. In other words, the grand plan to go beyond infinity is by understanding the opposite meaning of infinity (being in this finite reality from the first to the 6th Density).

Arti/Makna Kehidupan di Bumi ini:

  1. Kita semua berasal dari yang Satu, cepat atau lambat kita semua akan kembali lagi kepada yang Satu.
  2. Yang Satu dalam Ketakberhinggaan.
  3. Di bumi ini, di alam alam yang fana ini kita belajar mengerti apa arti Keterbatasan.
  4. Dengan mengerti arti Keterbatasan kita akan mengapresiasi lebih dalam arti dari Ketakberhinggaan. Barang siapa yang mengenal dirinya (yang terbatas), mengenal Tuhannya.
  5. Tiada yang cacat dalam Keterbatasan, Tiada yang cacat dalam ciptaan-ciptaanNya (selanjutnya yang berasal dari Al-Quran ditulis dalam huruf miring).

Oleh karena itu kita disarankan membaca/berdoa:

  1. Bismillahirrahmanirrahim. In the Name of God with Love and Wisdom.
  2. Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam.Pujian terhadap Tuhan yang sempurna tercermin pula terhadap ciptan-ciptaanNya yang tanpa cacat. Walau ciptaanNya terbatas tapi selalu sesuai dengan tujuan penciptaan. Hanya di alam keterbatasan kita bisa mengenal sisi superioritas (menjadi wakilNya) dan sisi inferioritas (menjadi hambaNya).
  3. Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Memberi dengan penuh kecintaan tanpa pamrih, kasih sayang, pemaaf dan membalas dengan yang setimpal, seadil-adilnya dengan lingkup yang menembus ruang-waktu. Love and Wisdom.
  4. Berkuasa penuh di Hari KemudianHanya kepada Engkaulah kami mengabdi, hanya kepada Engkaulah kami minta pertolonganTunjukilah kami jalan yang lurus. Sadar akan keterbatasan diri di alam ini sehingga senantiasa berusaha ada hubungan / bimbingan dengan yang Satu dalam memaknai dan menjalani kehidupan.
  5. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Mereka yang senantiasa sadar akan makna kehidupan melihat sekeliling dengan damai/nikmat, karena terlihat semua menjalankan misiNya tanpa cacat. Mereka merasa semua sebagai Satu adanya. With Love and Wisdom, dapat menerima/memantulkan kedua sisi utama Tuhan Alam Semesta. *)
  6. Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai. Mereka yang menutup diri akan makna kehidupan sejati sehingga marah terhadap orang-orang sekeliling yang mereka anggap tidak sejalan dengan kebenaran yang mereka pilih/anggap benar. Mereka merasa lebih berpengetahuan/pintar dari yang lain. Wisdom without Love. *)
  7. Bukan pula jalan yang sesat. Mereka khilaf dalam memaknai arti kehidupan sejati sehingga sedih melihat orang-orang sekeliling yang melenceng dari jalan yang mereka anggap benar. Mereka merasa lebih banyak mengabdi/berkorban dari yang lain. Love without Wisdom. *)

*) Hadis terkenal: "Aku ini menurut sangkaan hamba-hambaKu". Sangkaan kita mengejewantah dalam cara kita memandang, selanjutnya menjadi realitas yang kita lihat dan rasakan. Oleh karena itu dilajutkan dengan kata-kata: "Maka berprasangka baiklah tentang Aku". Always think positively. Always in Peace. Amin. Allah berfirman, “Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada- Ku. Apabila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan baginya.” (HR. Ahmad dengan sanad hasan dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)